Fail Panitia Dan Buku Kelas Membaca dan Menghafaz alquranKKQ 2022

Contoh Soalan KKQ Ting 1-5

MODUL KKQ 2014 TING 3 & 5

MAKDIS

Fail Panitia Dan Buku KKQ

Contoh Head Count dan Perancangan Strategik Pend. Syariah & B.Arab

Kajian Tindakan PAI

26 Jul 2010

Fw: [sim] POSTER : Why Muslim ?










































__._,_.___

__,_._,___

21 Jul 2010

Hikmah Pengharaman Daging Haiwan Liar Menurut Perspektif Islam & Kajian Saintifik


Entri ini dipetik daripada "Quran Saintifik, Meneroka Kecemerlangan Quran Daripada Teropong Sains" karya Dr. Danial Zainal Abidin, PTS Millennia Sdn Bhd, 2010





Islam mengharamkan umatnya memakan daging binatang liar (bushmeat). Berhubung dengan ini, Bukhari melaporkan Nabi berkata yang bermaksud, "Rasulullah melarang (umat Islam) memakan semua binatang buas yang bertaring dan burung yang memiliki kuku yang mencengkam."

Yang dimaksudkan dengan binatang buas yang bertaring adalah binatang-binatang yang menangkap binatang lain dan memakan bangkainya seperti singa, serigala, buaya, dan seumpamanya. yang dimaksudkan dengan burung yang memiliki kuku yang mencengkam adalah jenis-jenis burung yang mampu melukai haiwan lain dan dan memakan bangkai-bangkainya seperti burung helang dan rajawali.


Baru-baru ini satu kajian mendapati sejenis virus berbahaya daripada binatang liar jenis primat
(primates) seperti monyet, gorila, orang utan, cimpanzi dan seumpamanya, menyerang penduduk-penduduk di Afrika. Hal ini disebabkan mereka ghairah memburu dan memakan daging binatang-binatang liar ini justeru memudahkan pembiakan dan penyebaran kuman ini. Hal ini dilaporkan dalam Science News (Volume 165, Number 14) bertarikh 3 April 2004, di www.sciencenews. org di bawah tajuk A Virus Crosses Over to Wild-Animal Hunters.

Pada tahun 2002, jurnal perubatan terkenal, iaitu
Journal of the American Medical Association (JAMA), memberi amaran monyet-monyet yang hidup di kawasan Cameroon mengandungi virus yang menyerupai virus penyakit AIDS. Virus ini dapat menjangkiti manusia yang memakan monyet-monyet ini.

Amaran seumpama ini juga dikeluarkan oleh pakar-pakar pemuliharaan alam dari
Society for Conservation Biology di Amerika. Pakar-pakar ini mendapati ramai orang di Cameroon menghidap sejenis penyakit yang manifestasinya adalah sama seperti AIDS. Namun, pemeriksaan makmal menunjukkan pesakit-pesakit ini tidak membawa kuman virus HIV yang biasa. Besar kemungkinan kuman virus HIV yang menyerang mereka pada asalnya menyerang binatang-binatang liar daripada jenis monyet (primates). Virus ini kemudiannya berubah kepada bentuk yang lain melalui proses mutasi (mutation) dan menjangkiti manusia yang memakan dagingnya. Keadaan ini membimbangkan kerana ia boleh menyebabkan ledakan wabak AIDS jenis baru di seluruh dunia. Hal ini dilaporkan di dalam artikel bertajuk Bush-Meat Trade Breeds New HIV di NewScientist. com bertarikh 9 Ogos 2004.

Amalan memakan daging binatang liar berbahaya kerana kajian-kajian terkini menunjukkan besar kemungkinan wabak AIDS yang menyerang dunia hari ini berpunca daripada amalan ini. Inilah yang dinyatakan oleh pakar-pakar daripada Universiti Nottingham di UK, Universiti Alabama di Birmingham, Universiti Duke di Durham, Universiti Tulane di New Orleans dan Universiti Montpelier di Perancis. Mereka melaporkan kuman virus HIV pada asalnya menjangkiti haiwan liar daripada jenis monyet. Virus ini kemudiannya menjangkiti cimpanzi selepas ia memakan daging monyet ini. Manusia yang ghairah memburu dan memakan daging menerima padahnya apabila akhirnya mereka pula dijangkiti virus ini selepas memakan daging cimpanzi. Penemuan ini dilaporkan di dalam majalah
Science dan rumusan berkenaannya dimuatkan di dalam New York Times bertarikh 12 Jun 2003, di bawah tajuk Origin of AIDS Traced Back Another Step.

Sebenarnya, haiwan-haiwan liar mengandungi pelbagai jenis kuman yang berbahaya. Pemakanan daging-dagingnya oleh manusia menyebabkan kuman-kuman itu membiak dan akhirnya menyerang manusia dengan pelbagai jenis penyakit baru. Hal ini dinyatakan oleh
Bushmeat Crisis Task Force (BCTF) yang berpusat di Washington D.C., Amerika. Bagi mereka bahaya ini bukan lagi suatu andaian sebaliknya menjadi suatu kenyataan yang menggerunkan. Justeru pengharaman daging haiwan liar oleh Islam memang saintifik dan relevan dengan kesejahteraan manusia sejagat pada hari ini.


Helmi Exwostorian says :

Maha suci Allah Subhanahu Wa Taala yang menciptakan pelbagai haiwan dan tumbuhan yang tidak terhitung jumlahnya, maka sebahagiannya itu halal untuk dimakan manakala sebahagian yang lain pula ditegah untuk dimakan demi kesejahteraan dan kesihatan akal dan jasmani umat manusia sendiri. Rezeki yang diturunkan oleh Allah Taala seharusnya diterima dengan penuh kesyukuran dan dimanafaatkan sebaik-baiknya. Makanan yang bersih dan halal sudah pasti menjadi darah daging kita , maka dengan darah daging yang membentuk sekujur jasad inilah kita menjalankan segala amal ibadah serta mengaminkan doa kehadrat Ilahi setiap hari. Namun demikian, nafsu manusia seringkali menuntut sesuatu yang lebih baik, lebih banyak malahan lebih janggal dari itu. Dikhabarkan, gambar-gambar yang disertakan di bawah merupakan sebahagian daripada latihan asas ikhtiar hidup di dalam hutan sebuah pasukan keselamatan negara kita. Wallahu a'lam..
Namun, sekiranya benar, satu usaha perlu dijalankan bagi membendung amalan ini dilakukan serta diamalkan dalam pasukan keselamatan kita apatah lagi sebahagian besar yang mewakili mereka ini merupakan umat Islam sendiri.














_

__,_._,___

13 Jul 2010

Kisah Seorang Wartawati yang Menyamar Mengenakan Purdah.




 

Sosok perempuan mengenakan baju abaya hitam lengkap dengan cadarnya menjadi pusat perhatian para pengunjung mall Itäkeskus di kota Helsinki, kota terbesar di negara Finlandia. Tak seorang pun tahu bahwa sosok dibalik niqab itu bukan seorang perempuan Muslim betulan tapi seorang wartawati, non-Muslim, dari surat kabar Helsingin Sanomat, salah satu surat kabar terbesar di kawasan Skandinavia.

Nama wartawati itu Katja Kuokkanen. Ia sengaja menyamar menjadi menjadi perempuan Muslim karena ingin merasakan sendiri bagaimana rasanya mengenakan busana muslim lengkap dengan cadarnya di tengah masyarakat Finlandia yang masih asing dengan agama Islam, bagaimana rasanya ditatap dengan pandangan aneh dan takut dari orang-orang disekitarnya. Kuokkanen menuliskan pengalaman dan perasaannya saat dan setelah mengenakan niqab. Inilah yang ditulisnya ...

Niqab dari bahan sifon berwarna hitam kadang melorot dan menutupi kedua mata saya. Suatu ketika saya tersandung dan membentur bahu seorang laki-laki di sebuah toko barang-barang etnik. Laki-laki itu membuat gerakan tangan meminta maaf, tapi dengan sikap tak acuh seperti yang biasa terjadi.

Lalu lelaki itu menengok ke arah saya dan menyadari bahwa saya seorang perempuan yang mengenakan abaya dan cadar, pakaian khas perempuan Muslim. Tiba-tiba laki-laki itu  dengan sedikit membungkuk mengulangi lagi permohonan maafnya. Saya mengira dia orang Arab dari dialegnya saat meminta maaf. Saat itu saya merasakah hal yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya karena diperlakukan dengan begitu hormat oleh orang lain.


Dari toko etnis, saya menuju stasiun metro. Ketika saya naik ke sebuah metro berwarna oranye. Saya menerima reaksi yang tak terduga. Seorang lelaki mabuk berteriak kepada tiga temannya di dalam metro yang padat penumpang.

"Hei, lihat itu ada salah satu pemandangan neraka !" teriak lelaki mabuk tadi.

Mendengar teriakan itu, penumpang lain serta merta memalingkan pandangannya, tidak mau melihat ke arah wajah saya yang bercadar. Tapi tiba-tiba seorang perempuan menegur saya, "Barang Anda jatuh," kata seorang perempuan setengah baya sambil menyerahkan jepit rambut saya yang terjatuh di bangku sebelah.

Saya tidak bisa mengucapkan terima kasih pada perempuan itu, karena kalau saya mengatakan sesuatu, kemungkinan penyamaran saya akan terbongkar.

Lalu, ketika seorang gadis asal Somalia yang bekerja sebagai penjaga toko, membantu saya membetulkan cadar, ia berkata bahwa jarang sekali perempuan Muslim di Helsinki yang mengenakan busana seperti yang saya kenakan. Gadis Somalia itu juga bilang bahwa ia sebisa mungkin menghindari busana warna hitam. Ia menganggap warna hitam sebagai warna yang dramatis dan mengundang pandangan banyak orang.

"Kerudung warna-warni yang cerah lebih bagus," kata gadis itu seraya mengatakan bahwa kaum perempuan Muslim di Finlandia bebas menentukan sendiri untuk menutup bagian mukanya.

Dan di mall Itäkeskus, saya melihat banyak orang yang memandangi saya dengan tatapan aneh bahkan takut. Seorang lelaki muda hampir saja menumpahkan minuman kaleng yang dipegangnya saat melihat saya dengan raut muka panik.

Saya sendiri mulai membiasakan diri mengenakan abaya dan cadar. Saya mulai merasakan pakaian ini sangat nyaman dan hangat, meski saya agak kesulitan untuk melihat sesuatu dengan jelas karena cadar yang saya kenakan.

Kemudian saya memutuskan untuk pergi ke pasar yang dibuka di area parkir di lantai paling atas mall Puhos. Di penyeberangan jalan, saya bertemu dengan seorang perempuan tua asal Somalia yang dengan pelan mengucapkan "Assalamu'alaikum" .


Saya tersentuh mendengar salam itu. Selama ini saya tidak pernah bergaul dengan perempuan Muslim. Dan saya selalu menerima salam seperti itu dalam banyak kesempatan. Setiap Muslimah dari berbagai usia dan dari berbagai etnis, yang mengenakan busana muslimah selalu mengucapkan "Assalmua'alaikum" saat berpapasan dengan saya. Ketika itu saya tidak mengerti apa arti ucapan itu, sampai saya akhirnya tahu bahwa ucapan itu mengandung doa kesejahteraan dan kesalamatan.

Lalu, seorang lelaki yang sedang berdiri di depan sebuah toko memanggil saya. "Hello ! Hei ! Tunggu!" teriak lelaki tadi. Saya tidak menoleh karena saya pikir seorang perempuan Muslim sangat menjaga kemuliaannya dan tidak akan menjawab panggilan seperti itu.

Beberapa jam setelah berkeliling dengan mengenakan busana abaya dan cadar, saya kembali ke stasiun Metro. Perjalanan saya selanjutnya adalah Kamppi Center.

Selama perjalanan, wartawati itu merenungkan pengalamannya sepanjang hari ini, atas reaksi setiap orang terhadap abaya dan cadar yang dikenakannya dan ia merasakan sendiri bahwa mengenakan abaya dan cadar rasanya tidak seburuk yang orang lain pikirkan. Ia pun tanpa ragu menegaskan, mengenakan abaya dan cadar, "Sama sekali tidak buruk. Jika Anda memakainya, Anda akan merasakan kedamaian."

Kisah ini menjadi ironi di saat negara-negara Eropa ramai-ramai mulai melarang jilbab dan cadar. Seharunya mereka yang memberlakukan larangan itu, membaca kisah wartawati Helsinki ini sehingga tidak perlu ada kebijakan larangan berjilbab atau bercadar yang sejatinya diberlakukan karena sikap Islamofobia masyarakat Barat. (ln/helsingin online)


__,_._,___

5 Benda Paling Kotor Yang Sering Dipegang



Tanpa disedari, banyak benda di sekitar kita yang berpotensi menjadi sarang bakteria dan tempat berpindahnya virus, bakteria  dan penyakit. Diantara semua benda yang sering dipegang, ada 5 benda paling kotor yang cukup membahayakan kesehatan meski sebenarnya tampak bersih.

1. Wang

http://wianwdr.files.wordpress.com/2009/08/cari-uang-di-internet-2-full3.jpg

Semua orang suka wang, tapi pastinya tidak akan ada yang suka dengan bakteria di dalamnya. Menurut Dr Darlington dari the Health Commissioner of New York, sekitar 135.000 bakteria ada pada wang, terutama wang kertas.

2. Handphone / Ponsel

http://dadungsonline.files.wordpress.com/2009/09/ponsel1.jpg

Ponsel adalah barang yang tidak boleh lepas dari kehidupan sehari-hari. Akibat tidak lepas itu, maka ponsel dijadikan tempat favorite bagi ribuan bakteria untuk menetap. Bakteria suka menempel pada ponsel karena temperaturnya yang hangat dan sesuai untuk pertumbuhannya.

Untuk menghindarinya, saat ini sudah ada pelapis anti mikroba untuk ponsel yang bisa melindungi ponsel dari
bakteria dan mengurangi risiko bakteria menempel di wajah dan tangan Anda.

3. Wastafel dapur

http://www.tradeplumbing.co.uk/assets/images/rak_cer/RAKCeramicKitchenSinkGourmentSink1Big.jpg

Dapur adalah tempat paling kotor diantara semua bagian rumah lainnya, apalagi bagian wastafelnya. Ada sekitar 500.000 bakteria  yang terdapat pada setiap inci wastafel. Untuk mengatasinya, cobalah membersihkan wastafel dengan setengah sudu baking soda dan sudu cuka. Setelah itu, jangan lupa siram dengan air untuk mendapatkan wastafel yang bersih dan higienis.

4. Tombol lampu


Biasanya orang terakhir atau pertama masuk di ruangan adalah yang paling sering bersentuhan dengan tombol lampu. bakteria  sangat senang hidup di area yang banyak disentuh oleh banyak orang itu. Menurut ahli sanitasi, dalam setiap inci tombol lampu ada sekitar 217 bakteria yang boleh berpindah dari tangan ke tangan.

5. Keyboard komputer

http://gun4w1.files.wordpress.com/2009/07/hands.jpg


Sebuah studi di Inggris pernah menyebutkan bahwa bakteria yang ada di keyboard komputer lebih banyak daripada bakteria yang ada di toilet. Untuk itu sebaiknya bersihkan keyboard secara rutin dengan alat khusus pembersih keyboard atau boleh juga dengan menggunakan lap basah.
__._,_.___
 

__,_._,___