Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
“Orang-orang kafir dihalau ke dalam neraka Jahannam dengan berbondong-bondong, sehingga bilamana mereka sudah sampai ke neraka itu dibukalah pintu-pintunya dan berkatalah para penjaganya kepada mereka , “Belumkah datang kepadamu para utusan Allah dari antaramu yang mereka itu membacakan ayat-ayat Tuhanmu serta mempertakuti kamu sekalian akan pertemuan harimu ini?”.
Mereka menjawab, “Ya, sudah. Tetapi memang sudah menjadi ketetapan bahawa kalimat seksa itu bagi orang-orang kafir”.
Dikatakan kepada mereka , “Masuklah kamu sekalian ke pintu-pintu neraka Jahannam serta kamu sekalian kekal didalamnya. Maka sungguh (itulah) sejahat-jahat tempat bagi orang-orang sombong.”
Surah Az-Zumar, ayat 71-72
Telah diriwayatkan dari Nabi Shallallaahu Ta’aalaa ‘alaihi wa’sallama:
“Barangsiapa membaca selawat untuk ku kerana mengagungkan ku, maka Allah Taala menciptakan dari kalimat itu satu malaikat yang mempunyai dua sayap, yang satu sayap di timur dan satu lagi di barat, sedang kedua kakinya di bawah bumi dan lehernya memanjang sampai di bawah Arsy. Allah Taala berfirman kepadanya : “Bacalah selawat untuk hambaKu seperti dia membaca selawat untuk nabiKu!”.
Maka Malaikat itu membaca selawat untuknya sampai hari kiamat.”Telah diriwayatkan bahawa sesungguhnya para musuh Allah Taala itu dihalau ke neraka sedang wajah-wajah mereka menjadi hitam, matanya membiru dan mulut-mulut mereka menjadi tertutup. Maka apabila mereka sudah sampai di pintu-pintu neraka itu, mereka disambut oleh Malaikat Zabaniah dengan membawakan beberapa rantai dan belenggu, lalu diletakkan di mulut mereka dan keluar dari duburnya serta terbelenggu tangan kanan mereka sampai ke lehernya dan masuklah tangan kiri mereka ke dalam dadanya. Kemudian dicabut dari pundaknya serta diikat dengan beberapa rantai.
Tiap-tiap orang kafir ditemani oleh syaitan di dalam rantai, dan ditarik wajahnya kemudian dipukul wajah mereka pada tempat siksa dari besi oleh para malaikat.
Tiap-tiap mereka hendak keluar dari siksaan itu, maka dikembalikan mereka ke dalam neraka. Sebagaimana Firman Allah Taala, maksudnya:
Tiap-tiap mereka mahu keluar dari siksa (neraka), maka mereka dikembalikan ke dalamnya. Dan dikatakan kepada mereka : “Rasakanlah siksa neraka yang kamu sekalian mendustakkannya”.
(Daqaa-iqul Akhbaari)
Diceritakan bahawa Aba Yazid tidak pernah air matanya terputus dan selalu menangis, maka dia ditanya dari yang demikian itu.
Maka dia menjawab, “Sungguh kalau Allah Taala kalau seandainya mengancam saya, bila saya berdosa saya dipenjara di kamar mandi selama-lamanya tentu seharusnya air mata saya tidak akan terputus. Maka bagaimana kalau sesungguhnya Dia telah mengancam akan memenjarakan saya di neraka yang telah dinyalakan apinya selama 3000 tahun?”
(Misykaatun)
Dalam sebuah hadits bahawa baliau nabi Shallallaahu Ta’aalaa’alaihi wa sallama bersabda:
Malaikat Jibrail As telah datang kepada saya maka saya telah berkata kepadanya: “Wahai Jibrail, beritahukanlah kepada saya sifat-sifat neraka Jahannam!”.
Maka dia berkata : “Sungguh Allah Taala telah menciptakan neraka dan menyalakannya dengan api selama 1000 tahun sehingga menjadi warna merah, kemudian menyalakannya lagi selama 1000 tahun sehingga menjadi warna putih , lalu menyalakan pula selama 1000 tahun sehingga menjadi warna hitam seperti malam yang gelap, nyalaannya tidak pernah berhenti dan baranya tidak pernah padam”.
Telah diriwayatkan bahawa Allah Taala telah mengutuskan Malaikat Jibrail kepada Malaikat Malik agar supaya mengambil sebahagian dari api neraka dan supaya datang kepada Nabi Adam As sehingga dia boleh memasak makanan.
Kata Malaikat Malik : “Hai Jibrail, berapa banyak api yang engkau kehendaki ?”.
Kata Jibrail : “Saya maukan sebesar tamar dari api neraka”.
Kata Malik : “Kalau saya berikan kepadamu sebesar tamar, nescaya akan menjadi luluhlah langit yang sebanyak 7 lapisan itu dan semua bumi, dari sebab panasnya api yang sebesar itu”.
Kata Jibrail As : “berikanlah kepada saya separuh daripadanya”.
Berkata Malik : “kalau saya berikan seperti yang engkau kehendaki itu, maka tidak setitis airpun terdapat di langit dan tidak akan tumbuh pula tumbuhan di bumi”.
Kemudian Malaikat Jibrail As berseru : “Tuhanku, seberapa banyakkah saya harus mengambil api ini?”.
Firman Allah Taala : “Ambillah daripadanya sebesar atom”.
Maka Malaikat Jibrail As mengambil sebesar atom serta mencucinya sebanyak 70 kali di 70 buah sungai, kemudian datang kepada Nabi adam As dan meletakkan api tersebut di atas sebuah gunung yang tinggi. Maka gunung itu mencair dan kembalilah api itu ke tempatnya dan tinggallah asapnya sahaja yang melekat pada batu-batu dan pada besi sampai pada kita pada hari ini.
Maka api yang sekarang ini adalah dari asapnya api yang sebesar atom itu tadi.
Oleh kerana itu, berkesimpulanlah kamu sekalian hai orang-orang yang berakal!.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan