Menjana Generasi al-Quran Terbilang Di Dunia dan Akhirat
Fail Panitia Dan Buku Kelas Membaca dan Menghafaz alquranKKQ 2022
Contoh Soalan KKQ Ting 1-5
MODUL KKQ 2014 TING 3 & 5
MAKDIS
Fail Panitia Dan Buku KKQ
Contoh Head Count dan Perancangan Strategik Pend. Syariah & B.Arab
Kajian Tindakan PAI
6 Ogo 2008
Api olimpik, obor olimpik, dan cahaya olimpik
Api olimpik, obor olimpik, dan cahaya olimpik semuanya merupakan nama-nama bagi satu lambang promosi olimpik.
Asal-usulnya berasal dari Yunani Kuno di mana sebuah api dibiarkan menyala sepanjang sambutan olimpik kuno, serta memperingati dicurinya api ini dari dewa Zeus oleh Prometheus. Api ini diperkenalkan pada awalnya pada olimpik 1928 di Amsterdam, dan sejak itu menjadi upucara tetap pada setiap tamasya olimpik.
Larian obor dari Yunani ke tempat penyelenggaraan olimpik moden tidak ada dalam olimpik kuno, sebaliknya hal itu diperkenalkan oleh Carl Diem, dengan asas Joseph Goebbels daripada olimpik Berlin 1936 yang sempat diselubungi kontroversi dianggap sebagai cara menanamkan pemahaman Nazi.[The New York Times 14.08.2004]
Obor Olimpik 2008 ketika dalam pameran di Vilnius
Bagi masyarakat Yunani kuno, api membawa erti agama suci. Api suci ini dikisahkan pernah dicuri dari dewa-dewi oleh Prometheus. Maka, api dapat dijumpai di berbagai tempat di Olympia, Yunani. Sebuah api yang menyala secara berpanjangan disimpan di atas Hestia di Olympia. Ketika berlangsungnya olimpik yang memberi penghormatan kepada Zeus, api tambahan di kuilnya dan juga kuil ratu Hera. Api olimpik moden dinyalakan di tempat-tempat di mana pernah didirikan kuil Hera.[www.wikipedia.org]
Setelah kita melihat dengan jelas bahwa larian obor dan nyalaan obor ini ternyata berasal dari akidah khurafat masyarakat Rom dan juga merupakan peradaban (hadharah) kufur. Sedangkan Rasulullah melarang umat Islam mengikuti jejak langkah dan apa yang dilakukan oleh orang kafir, maka apakah layak umat Islam merayakan khurafat dan tahayul olimpik ini? Dari Umar Radiyallahu 'anhu berkata, bersabda Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam, "Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia telah menjadi golongan mereka". (HR. Ahmad, Abu Daud, Thabrani)
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan